5 Tanaman Ini Bisa Bantu Kita Tidur Nyenyak loh

Admin 8/29/2017 Add Comment
Lavender bantu kita tidur nyenyak

5 Tanaman Ini Bisa Bantu Kita Tidur Nyenyak

Memiliki tanaman di dalam rumah tidak hanya menambah nilai estetika rumah, tapi juga berguna dalam beragam cara. Tanaman membawa banyak energi positif, menambah ragam warna, menolong Anda rileks dan juga berfungsi sebagai pembersih udara alami.

Tanaman juga bisa menolong kita tidur lebih nyenyak di malam hari. Beberapa tanaman terbukti menggunakan sedikit oksiden saat ditaruh di kamar tidur, tulis Times of India. Tanaman apa sajakah itu?

1. Lavender

Siapa yang tidak suka aroma lavender? Tanaman ini menolong mengurangi kegelisahan dan stres dan membuat kita tidur nyenyak. Para peneliti telah membuktikan jika tanaman ini bisa menolong bayi tidur nyenyak dan mengurangi tingkat stres ibu baru.

2. Melati

Melati memiliki efek menenangkan untuk tubuh. Tanaman ini dikatakan mengurangi tingkat kegelisahan pada seseorang dan membawa banyak energi positif.

3. Lidah mertua

Menurut NASA, lidah mertua (Sansevieria trifasciata) adalah salah satu penyaring udara terbaik. Selain itu, tanaman ini berfungsi sebagai alat dekorasi rumah dan mengeluarkan oksigen di malam hari.

4. Spider plant

Spider plant (Chlorophytum comosum) dikatakan membersihkan udara dari bahan-bahan kimia penyebab kanker. Tanaman ini juga mengurangi bau tidak sedap dan menolong tidur kita lebih baik. Tanaman ini berbeda dengan lidah mertua.

5. Lidah buaya

Selain digunakan untuk krim kulit, lidah buaya bisa menolong Anda tidur nyenyak. Tanaman ini mengeluarkan oksigen di malam hari, mudah ditumbuhkan dan dirawat. Gel lidah buaya juga berguna untuk merawat luka goresan dan lebam. Tempatkan lidah buaya di kamar dan rasakan manfaatnya.

Industri Kopi Indonesia Perlu Pertumbuhan Modal

Admin 8/26/2017 Add Comment

Indonesia adalah produsen dan eksportir kopi terbesar ketiga di dunia, setelah Brasil dan Vietnam. Perusahaan-perusahaan yang berbasis di Indonesia menyediakan kopi di seluruh rentang kualitas, mulai dari varian kopi Robusta, kopi Arabica hingga kopi luwak yang terkenal. Hasil kopi nasional telah tumbuh selama beberapa dekade terakhir, walaupun tidak secara linier karena panen berfluktuasi secara kuat dari satu tahun ke tahun lainnya tergantung pada cuaca.

Dengan konsumsi kopi per kapita yang meningkat di Indonesia dan wilayah yang lebih luas, ada ruang yang jelas untuk pertumbuhan lebih lanjut, namun ada juga kebutuhan investasi yang jelas. Modal yang dibutuhkan untuk membawa industri kopi Indonesia ke tingkat berikutnya menghadirkan prospek investor yang menarik, sementara budaya kopi yang terus berkembang di negara ini juga membawa peluang bagi eksportir asing.

Industri Kopi Indonesia Perlu Pertumbuhan Modal

Iklim Kopi

Iklim tropis Indonesia menghasilkan kondisi ideal untuk menanam kopi. Penanaman kopi dimulai sejak pada zaman kolonial dan dimulai di wilayah barat Jawa, hingga akhirnya menyebar ke wilayah timur Jawa dan di seluruh negeri.

Saat ini, kebanyakan kopi Indonesia berasal dari Sumatera, tapi Sulawesi dan Kalimantan, Kepulauan Sunda Kecil di Bali, Sumbawa dan Flores serta wilayah paling timur di Papua semuanya berkontribusi terhadap produksi kopi bertahap nasional.

Kopi Robusta menghasilkan lebih dari tiga perempat hasil bumi, Sisanya adalah tipe Arabica yang lebih ringan. Banyak daerah penghasil kopi di negara ini menghasilkan biji dengan rasa dan khasiat yang berbeda, dan beberapa kopi Arabika dari Indonesia digemari oleh para pecinta kopi di seluruh dunia.

Industri yang dipimpin ekspor

Sejak perusahaan Hindia Timur Belanda meluncurkan pengiriman dari Batavia (Jakarta) ke Eropa pada awal abad ke-18, kopi merupakan komoditas ekspor yang pertama dan terutama. Dan pada saat itu Indonesia bersaing dengan eksportir dari Afrika tropis dan Amerika Latin untuk pangsa pasar global, yang membuat bisnis ini rentan terhadap harga dunia dan fluktuasi mata uang.

Sebagian besar kopi Indonesia dikirim ke luar negeri, terutama pada tahun panen yang kuat ketika produksi jauh melebihi permintaan nasional.

Ekspor kopi Indonesia naik dari 336.840 ton (atau 5.614.000 kantong 60-KG) pada tahun 2000/2001 menjadi 656.400 ton (10.940.000 kantong) pada tahun 2012/2013, menurut data yang dikumpulkan oleh International Coffee Organization.

Total produksi pada periode yang sama meningkat dari 419.220 ton menjadi 763.800 ton. Saat ini, tujuan utama kopi Indonesia adalah Amerika Serikat, Jepang dan Eropa Barat (khususnya Jerman), namun Indonesia berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan di kawasan ASEAN dan China.


Meningkatnya permintaan domestik

Pasar rumah akan memainkan peran yang semakin penting. Dibandingkan dengan warga Eropa dan Amerika, orang Indonesia bukanlah pecinta kopi - belum.

Konsumsi per kapita Indonesia sekitar 1,2 kg pada tahun 2012 berdampak pada lebih dari 4 kg di AS, sekitar 7 kg di penghasil kopi nomor satu di dunia Brasil dan lebih dari 10 kg di berbagai negara Eropa.

Tapi dengan konsumsi per kapita Indonesia yang telah berlipat ganda hanya dalam beberapa tahun, permintaan domestik terlihat pada tren pertumbuhan yang cepat. Ini menempatkan negara berpenduduk keempat terbesar di dunia ini untuk menjadi pasar kopi terkemuka.

Permintaan lokal didorong oleh perubahan gaya hidup yang menyertai perkembangan urbanisasi dan ekonomi. Konsumsi kafein cenderung meningkat bila sebagian besar para pekerja bekerja di lingkungan kantor.

Kopi instan sangat populer di Indonesia, di mana merek 3-in-1 baru sering masuk pasar. Kopi instan juga dijual per cangkir di ribuan kafe dan pojok low-end, sementara konsumen dengan pendapatan lebih tinggi menyukai restoran kedai kopi. Akibatnya, waralaba asing dan lokal tersebar di seluruh negeri.

Starbucks sendiri telah mengumumkan rencana untuk membuka sekitar 100 gerai baru di negara Indonesia dalam tiga tahun. Dengan kesadaran akan gizi sehat saat ini, banyak potensi yang terlihat di pasaran untuk produk kopi yang menawarkan manfaat kesehatan tambahan, seperti kopi yang disempurnakan dengan ginseng atau kopi rendah asam yang lebih ringan di perut.

Orang Indonesia juga harus menjadi lebih berhati-hati terhadap asupan kdar gula yang tinggi. hehe.

Petani harus lebih produktif

Dengan banyaknya perkebunan kopi besar yang digantikan oleh kelapa sawit dan agribisnis lainnya, Petani kecil saat ini menyumbang lebih dari 90% pada produksi kopi nasional Indonesia. Perencanaan mereka seringkali berukuran kurang dari satu hektar, yang menimbulkan tantangan untuk penanaman yang efisien dan menambah berbagai isu lain yang mengurangi daya saing petani Indonesia.

Menurut laporan Mei 2013 dari Departemen Pertanian Amerika Serikat, isu-isu yang terus berlanjut yang membatasi produksi di tingkat petani mencakup pengetahuan tentang penggunaan bahan-bahan tanam berkualitas rendah dan tidak bersertifikat , kelimpahan yang lebih tua, Pohon kurang produktif . Faktor-faktor ini, (menurut laporan USDA) membuat produksi kopi Indonesia sangat rentan terhadap perubahan  cuaca buruk.

Penggabungan perkebunan dapat menurunkan biaya produksi dengan memungkinkan pertanian dan investasi skala besar dalam teknik dan peralatan panen modern. Ini bisa membantu mengangkat hasil per hektar, yang sangat rendah di Indonesia dibandingkan dengan negara penghasil kopi lainnya.

Bagaimanapun, produsen akan disarankan untuk mempertahankan metode produksi warisan yang meningkatkan pemasaran.

Asosiasi Kopi Spesial Indonesia diketahui dengan jelas ketika menyatakan bahwa 'teknik pemrosesan tradisional menambahkan lapisan kompleksitas yang tidak ditemukan di kopi spesial lainnya.'

Produksi organik bersertifikat juga dapat membantu petani mencapai batas yang lebih tinggi, terutama pada ekspor premium Segmen. Karena ingin meningkatkan kualitas dan meningkatkan produksi biji kopi Arabika bernilai tinggi, pemerintah telah meluncurkan langkah-langkah yang ditujukan untuk mendukung petani lokal, termasuk distribusi benih.

Saat ini, perusahaan pengolahan dalam negeri membutuhkan pasokan kualitas yang konsisten yang dapat diandalkan, oleh karena itu upaya untuk mendukung petani juga akan memberi manfaat produksi.

Tapi sama seperti petani. Bisnis pengolahan memerlukan investasi modal untuk meningkatkan produksi mereka, meningkatkan pendapatan ekspor mereka dan mencegah persaingan impor kembali seperti kopi premium.

Prospek Investasi

Untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan saat ini, petani kopi Indonesia perlu meremajakan perkebunan mereka yang sudah tua dengan bibit yang baru, sementara perusahaan pengolahan harus meningkatkan fasilitas dan eksportir mereka harus meningkatkan pemasaran dan pengemasannya.

Investasi modal yang besar yang diperlukan tindakan ini membuka peluang bagi produsen kopi global dan perusahaan pendukung untuk memasuki pasar.

Dalam banyak kasus, usaha patungan dengan perusahaan lokal akan menjadi jalur yang paling tidak tahan lama. Selain itu, suntikan modal dari perusahaan ekuitas swasta bisa menjadi permainan bagi banyak produsen kopi Indonesia karena mereka berusaha untuk menegaskan kehadiran global mereka dan memperkuat pijakan mereka di pasar dalam negeri.

Panduan Lengkap Menanam Padi dengan Hasil Maksimal

Admin 8/14/2017 Add Comment



Padi merupakan salah satu jenis tanaman pangan paling penting didunia. Padi dalam bahasa latin disebut Oryza sativa L. adalah salah satu tanaman budidaya yang sangat vital di Indonesia. 

Meskipun produksi padi dunia berada pada urutan ketiga setelah jagung dan gandum, namun padi merupakan makanan pokok sumber karbohidrat utama bagi sebagian besar masyarakat dunia. 

Di Indonesia sendiri padi menempati urutan pertama sebagai bahan makanan pokok sebagian besar masyarakat. Namun sayangnya sampai saat ini produksi padi nasional belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat kita, dengan kata lain Indonesia belum mampu berswasembada padi. 

Sebagai negara agraris dengan lahan sawah yang luas, semestinya produksi padi di Indonesia melimpah. Minimal untuk kebutuhan didalam negeri. Namun kenyataannya sangat ironis, kita sampai sekarang masih mengimpor beras dan lebih parahnya lagi Indonesia adalah pengimpor beras terbesar di dunia.


Panduan Lengkap Menanam Padi dengan Hasil Maksimal

Mengetahui dan memahami pemilihan benih, penyiapan persemaian, pengolahan tanah, cara semai, cara tanam padi sawah akan mendapatkan tanaman yang sehat, produktivitas yang tinggi dengan masukan biaya yang rendah.

Tanaman yang sehat merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi agar produktivitas tinggi. Untuk itu maka sejak awal, tanaman padi harus di perlakukan sebaik mungkin agar air, hara dalam tanah yang tersedia dapat di manfaatkan semaksimal mungkin.

Cara Memilih Benih Padi Yang Baik

Benih bermutu merupakan salah satu komponen teknologi yang penting untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani padi. Saat ini dapat diperoleh berbagai varietas unggul yang memiliki karakteristik sesuai dengan kondisi wilayah dan keinginan pasar. Varietas unggul mempunyai keunggulan sepeti potensi hasil tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, toleran terhadap cekaman lingkungan. Dengan menggunakan benih bermutu/varietas unggul akan diperoleh bibit sehat, tegar (vigor tinggi) dengan perakaran banyak, bibit lebih cepat tumbuh dan bibit tumbuh seragam. Cara memilih benih yang baik dimana benih direndam dalam larutan ZA 20 gr/liter air, kemudian benih yang mengambang/mengapung dibuang. Dan benih yang tenggelam adalah benih yang baik untuk dibudidayakan.

Persiapan Persemaian dan Cara Menyemai Benih Padi

  1. Buat bedengan dengan lebar 1,0 -1,2 m dan panjang disesuaikan dengan keperluan.
  2. Luas persemaian untuk 1 hektar lahan adalah 400m2 (4 % dari luas tanam), dan drainase harus baik.
  3. Tambahkan 2 kg bahan organik seperti kompos, pupuk kandang, serbuk kayu dan sekam yang sudah melapuk/abu).
  4. Persemaian dilakukan 25 hari sebelum masa tanam, persemaian dilakukan pada lahan yang sama atau berdekatan dengan petakan sawah yang akan ditanami, hal ini dilakukan agar bibit yang sudah siap dipindah, waktu dicabut dan akan ditanam mudah diangkut dan tetap segar. Bila lokasi jauh maka bibit yang diangkut dapat stress bahkan jika terlalu lama menunggu akan mati.
  5. Benih yang dibutuhkan untuk ditanam pada lahan seluas 1 ha sebanyak 20 Kg.
  6. Benih yang hendak disemai sebelumnya harus direndam terlebih dahulu secara sempurna sekitar 2 x 24 jam, dalam ember atau wadah lainnya. Hal ini dilakukan agar benih dapat mengisap air yang dibutuhkan untuk perkecambahannya.
  7. Bedengan persemaian dibuat seluas 100 m2/20 Kg. lahan untuk persemaian ini sebelumnya harus diolah terlebih dahulu, pengolahan lahan untuk persemaian ini dilakukan dengan cara pencangkulan hingga tanah menjadi lumpur dan tidak lagi terdapat bongkahan tanah.
  8. Lahan yang sudah halus lumpurnya ini kemudian dipetak-petak dan antara petak-petak tersebut dibuat parit untuk mempernudah pengaturan air.
  9.  Benih yang sudah direndam selama 2 x 24 jam dan sudah berkecambah ditebar dipersemaian secara hati-hati dan merata, hal ini didimaksudkan agar benih yang tumbuh tidak saling bertumpukan. 
  10. Benih tidak harus terbenam kedalam tanah karena dapat menyebabkan kecambah terinfeksi pathogen (penyebab penyakit tanaman) yang dapat menyebabkan busuknya kecambah.
  11. Pemupukan lahan persemaian dilakukan kira-kira pada umur satu minggu benih setelah ditanam (tabur). Kebutuhan pupuk yang digunakan yaitu 2,5Kg Urea, 2,5Kg SP36 dan 1Kg KCL.

Cara Pengolahan Tanah Untuk Persiapan Lahan Budidaya Padi di Sawah

Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah perawatan tanaman. Tahapan pengolahan tanah sawah pada prinsipnya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Pembersihan

Pematang sawah dibersihkan dari rerumputan, diperbaiki, dan dibuat agak tinggi. Fungsi utama pematang disaat awal untuk menahan air selama pengolahan tanah agar tidak mengalir keluar petakan. Fungsi selanjutnya berkaitan erat dengan pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman padi.Saluran atau parit diperbaiki dan dibersihkan dari rerumputan. Kegiatan tersebut bertujuan agar dapat memperlancar arus air serta menekan jumlah biji gulma yang terbawa masuk ke dalam petakan. Sisa jerami dan sisa tanaman pada bidang olah dibersihkan sebelum tanah diolah. Jerami tersebut dapat dibakar atau diangkut ke tempat lain untuk pakan ternak, kompos, atau bahan bakar. Pembersihan sisa–sisa tanaman dapat dikerjakan dengan tangan dan cangkul

b. Pencangkulan

Setelah dilakukan perbaikan pematang dan saluran, tahap berikutnya adalah pencangkulan. Sudut–sudut petakan dicangkul untuk memperlancar pekerjaan bajak atau traktor. Pekerjaan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan saat pengolahan tanah.

c. Pembajakan

Pembajakan dan penggaruan merupakan kegiatan yang berkaitan. Kedua kegiatan tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanami padi. Pengolahan tanah dilakukan dengan dengan menggunakan mesin traktor. Sebelum dibajak, tanah sawah digenangi air agar gembur. Lama penggenangan sawah dipengaruhi oleh kondisi tanah dan persiapan tanam.

Pembajakan biasanya dilakukan dua kali. Dengan pembajakan ini diharapkan gumpalan–gumpalan tanah terpecah menjadi kecil–kecil. Gumpalan tanah tersebut kemudian dihancurkan dengan garu sehingga menjadi lumpur halus yang rata. Keuntungan tanah yang telah diolah tersebut yaitu air irigasi dapat merata. Pada petakan sawah yang lebar, perlu dibuatkan bedengan–bedengan. Antara bedengan satu dengan bedeng lainnya berupa saluran kecil. Ujung saluran bertemu dengan parit kecil di tepi pematang yang berguna untuk memperlancar air irigasi.

Penanaman Bibit Padi

Setelah persiapan lahan beres maka bibit pun siap ditanam. Bibit dianjurkan untuk ditanam semuda mungkin, biasanya dipindah saat umur 20 hari. 

Ciri bibit yang siap dipindah ialah berdaun 5-6 helai, tinggi 22-25 cm, batang bawah besar dan keras, bebas dari hama dan penyakit sehingga pertumbuhannya seragam. Bibit ditanam dengan cara dipindah dari bedengan persemaian ke petakan sawah, dengan cara bibit dicabut dari bedengan persemaian dengan menjaga agar bagian akarnya terbawa semua dan tidak rusak. Setelah itu bibit dikumpulkan dalam ikatan-ikatan lalu ditaruh disawah dengan sebagian akar terbenam ke air.

Bibit ditanam cukup satu bibit per lubang tanam, dengan posisi tegak dan apabila petani masih belum terbiasa dengan menanam satu bibit, pada tahap awal dapat menanam 2-3 bibit per lubang tanam, dengan kedalaman tanam cukup 2 cm, karena jika kurang dari 2 cm bibit akan gampang hanyut. Pengaturan jarak tanam dilakukan dengan caplak, Jarak tanam padi model tegel biasanya 20 cm x 20 cm atau 25 cm x 25 cm. 

Model sistem tanam jajar legowo juga sudah banyak diterapkan yaitu legowo 2 : 1 (40 x 20 x 10 cm) adalah cara tanam berselang seling 2 baris dan 1 bari kosong. Jarak antar baris tanaman yang dikosongkan di sebut satu unit.

Pemupukan Padi

Tanah yang dibudidayakan secara terus menerus cenderung kekurangan unsur hara bagi tanaman, oleh karena itu diperlukan penambahan unsur hara yang berasal dari pupuk organik maupun pupuk anorganik. 

Agar efektif dan efisien penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah. Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan cara mengukur tingkat kehijauan warna daun padi dengan menggunakan Bagan Warna Daun (BWD). Cara menentukan waktu aplikasi pupuk N dengan menggunakan BWD dapat dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut :

  1. Cara pertama adalah waktu tetap, yaitu waktu pemupukan di tetapkan lebih dahulu berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman, antara lain fase pada saat anakan akif dan pembentukan malai dan saat primordia.
  2. Cara kedua adalah waku pemberian pupuk berdasarkan nilai pembacaan BWD yang sebenarnya yaitu penggunaan BWD dimulai ketika tanaman 14 HST, kemudian secara periodik diulangi 7-10 hari sekali sampai diketahui nilai kritis saat pupuk N harus diaplikasikan.

Perawatan dan Pemeliharaan Padi

Perawatan dan pemeliharaan tanaman sangat penting dalam pelaksanaan budidaya padi sawah. Hal-hal yang sering dilakukan oleh para petani adalah penyiangan (pengendalian gulma). Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang hidup bersama tanaman yang dibudidayakan dan pada umumnya sangat merugikan tanaman padi. 

Disamping dapat menjadi tanaman inang beberapa hama dan penyebab penyakit, gulma merupakan pesaing untuk unsur hara air, tempat dan sinar matahari. Apalagi gulma memiliki sistem perakaran yang sama dengan padi sehingga unsur makanan yang diperlukan oleh gulma dan padi berasal dari lapisan tanah yang sama. 

Penyiangan gulma dilakukan 2 tahap, dimana tahap pertama penyiangan dilakukan pada saat umur tanaman kurang lebih 15 hari dan tahap kedua pada saat umur tanaman berumur 30-35 hari. Penyiangan yang dilakukan dengan cara mencabut gulma dan dimatikan dengan atau tanpa menggunakan alat, biasanya penyiangan ini dilakukan bersamaan dengan dengan kegiatan penyulaman.

Tanda-tanda Padi Siap Panen dan Cara Panen Padi

Tujuan pemanenan padi adalah untuk mendapatkan gabah dari lapangan pada tingkat kematangan optimal, mencegah kerusakan dan kehilangan hasil seminimal mungkin. Pemanenan padi tidak akan menguntungkan dan memuaskan jika prosesnya dilakukan dengan cara yang kurang benar dan pada umur panen yang tidak tepat. 

Cara panen yang tidak baik akan menurunkan kehilangan hasil secara kuantitatif, sedang saat panen yang tepat akan menentukan kualitas gabah dan beras. Panen harus dilakukan bila bulir padi sudah cukup dianggap masak. Panen yang kurang tepat dapat menurunkan kualitas dari gabah maupun beras.

1. Ciri-ciri Padi Siap Panen :

  • Daun bendera telah mengering dan 95% gabah sudah menguning
  • Umur optimal malai 30 – 35 hari terhitung sejak hari sesudah berbunga (HSB). Tergantung varietas yang dibudidayakan
  • Kadar air gabah berkisar antara 21 – 26%
  • Kerontokan gabah sekitar 16 – 30 % (Cara mengukurnya dengan meremas malai dengan tangan)

2. Peralatan Panen Padi  

  • Ani-ani
  • Sabit biasa 
  • Sabit bergerigi
  • Mesin pemanen padi seperti Reaper
  • Karung goni/ sak 
  • Tali

3. Cara Panen Padi 

Dalam melakukan pemanenan padi dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung dari alat yang digunakan, varietas padi dan cara merontokkan gabah yang akan dilakukan. 

Berikut ini beberapa cara dalam memanen padi :

  • Ani-ani umumnya digunakan petani untuk memanen padi lokal yang tahan rontok dan tanaman padi berpostur tinggi dengan cara memotong pada tangkainya.
  • Cara panen padi varietas unggul baru dengan sabit dapat dilakukan dengan cara potong atas, potong tengah atau potong bawah tergantung cara perontokannya. 
  • Cara panen dengan potong bawah, umumnya dilakukan bila perontokannya dengan cara dibanting/digebot atau menggunakan pedal thresher.
  • Panen padi dengan cara potong atas atau potong tengah bila dilakukan perontokannya menggunakan mesin perontok.

Paska Panen Padi

Padi setelah dilakukan pemanenen segera dilakukan pengumpulan ke suatu tempat yang dekat dengan alat perontokan. Ditempat pengumpulan diberi alas dengan menggunakan terpal dengan tujuan untuk menekan kehilangan hasil. 

Perontokan padi merupakan tahapan pasca panen padi setelah pemotongan atau memanen. Tujuan tahapan ini adalah melepaskan bulir-bulir gabah dari malainya. 

Pada saat dilakukan perontokan gabah ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut : 

  • Pelaksanaan perontokan harus dilakukan sesegera mungkin setelah panen.
  • Untuk menghindari banyaknya gabah yang tercecer sebaiknya digunakan alas, untuk alas dapat dipakai plastic, terpal, anyaman bambu atau tikar.

Setelah padi dipanen gabah harus segera dirontokkan malainya. Tempat perontokan dapat dilakukan di lahan atau di halaman rumah. Perontokan ini dapat dilakukan dengan tenaga manusia atau dengan alat mesin. 

Perontokan padi merupakan salah satu tahapan pasca panen yang memberikan kontribusi cukup berarti bagi kehilangan hasil dan mutu padi secara keseluruhan, untuk itu diperlukan suatu usaha mencari alternative perontokan yang tepat sehingga hasil perontokan padi menghasilkan gabah bermutu dan kehilangan hasil yang kecil. 

1. Cara Perontokan Gabah 

Perontokan padi dapat dilakukan secara manual maupun dengan mesin. Cara perontokan padi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
  • diiles/diinjak.
  • pukul (gedig).
  • banting (gebot).
  •  pedal tresher/ mesin perontok/power tresher.

2. Pembersihan Gabah 

Pembersihan adalah proses pemisahan padi atau gabah dari benda asing atau kotoran lainnya yang akan merusak benih/gabah saat disimpan. 

Maksud dan tujuan dari pembersihan gabah/padi adalah sebagai berikut :
  • Mempercepat waktu pengeringan.
  • Memperkecil biaya pengeringan.
  • Menghindari memburuknya atau kerusakan gabah selama penyimpanan.
  • Menghindari bahan dari kerusakan conveying dan penggilingan.
  • Menghindari bahan dari penurunan grade.
  • Memperkecil kebutuhan ruang dan tempat penyimpanan.

3. Pengeringan Gabah

Kegiatan pengeringan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam usaha mempertahankan mutu gabah. Kadar air gabah yang baru dipanen berkisar antara 20 – 25 %, sehingga perlu diturunkan kadar airnya dengan cara pengeringan sampai gabah mencapai kadar air maksimum 14 %. 

Tujuan pengeringan adalah agar gabah tidak mudah rusak sewaktu disimpan, rendeman giling dan mutu tetap baik. Untuk mencapai tujuan tersebut sebaiknya pengeringan dilakukan segera setelah pemanenan dan perontokan untuk mencegah butir kuning. 

Pengeringan gabah umumnya dilakukan dengan memanfaatkan panas sinar matahari, tetapi jika panen terjadi musim hujan disarankan menggunakan alat pengering buatan seperti mesin pengering (drayer) atau silo pengering. 

Sebelum melakukan penjemuran dengan sinar matahari perlu diperhatikan bahwa tempat penjemuran bebas dari genangan air, terlindung dari gangguan unggas dan binatang lainnya. 

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : 
  • Penjemuran dilakukan ditempat yang leluasa menerima sinar matahari, bebas dari genangan air, terlindung dari gangguan unggas dan binatang lainnya.
  • Membuat lantai jemur dengan permukaan dari semen dan dibuat gelombang.
  • Jika terjadi cuaca cerah penjemuran gabah sebaiknya dengan ketebalan 5 – 7 cm dan dibolak balik 1 – 2 jam sekali dengan menggunakan alat yang terbuat dari kayu atau bambu. Bila menggunakan alas jemur, jangan menggunakan terpal berbahan plastik karena dapat mempengaruhi peningkatan kadar air. 
  • Waktu penjemuran dianjurkan mulai pukul 08.00 pagi sampai jam 16.00.
  • Jika pengeringan gabah dalam jumlah besar maka pada malam hari tetap dibiarkan diatas jemuran dengan cara digundukkan dan ditutupi dengan plastic, terpal, untuk menghindari hujan dan embun. Jika gabah-gabah yang dikeringkan dalam jumlah kecil, sebaiknya gabah diusahakan dalam ruangan dengan memakai alas tikar atau plastic. 
Setelah dijemur selesai (pukul 16.00) gabah dapat dimasukkan ke karung dan disimpan dalam ruangan jika volumenya tidak banyak. Namun jika volumenya besar gabah dapat dibiarkan di luar, tetapi harus ditumpuk dan ditutupi dengan plastic agar tidak terkena embun dan hujan. 

Dengan cara penjemuran seperti ini selama 2 – 3 hari pada cuaca baik akan diperoleh gabah dengan kadar air kurang lebih 14 %. Penjemuran yang terlalu lama dapat berakibat gabah banyak yang pecah saat penggilingan. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengeringan, antara lain sebagai berikut :
  • Pengeringan dilakukan sesegera mungkin setelah perontokan.
  • Tempat pengeringan harus memperoleh penyinaran matahari serta bebas dari gangguan ayam atau unggas lainnya.
  • Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk penjemuran, gabah dapat dipanaskan pada ruangan di dalam rumah. Untuk menggantikan panas dapat digunakan lampu petromaks atau sumber panas yang lain. Tebal hamparannya antara 2 – 3 cm dan pembalikan juga harus tetap dilakukan 

4. Penyimpanan Gabah Kering 

Tujuan penyimpanan adalah untuk memperpanjang masa penyediaan bahan pangan. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan adalah sebagai berikut : 
  • Gabah yang disimpan dengan kadar air maksimum 14 % bersih dari kotoran, gabah hampa maksimal 3 %.
  • Menggunakan wadah karung yang bersih dan bebas hama.
  • Gudang atau lumbung penyimpanan diusahakan agar dibangun memanjang dari arah timur barat. Untuk menghindari luasnya dinding yang terkena sinar matahari terlalu lama, sehingga gudang cukup sejuk. 
  • Gudang atau lumbung harus dibersihkan dari hama gudang dan disemprot dengan insektisida yang telah dianjurkan, termasuk dari serangan tikus.
  • Sirkulasi udara cukup baik guna menjaga kelembaban dan suhu yang seragam. 
  • Jika lantai gudang dibuat dari semen, maka harus menggunakan alas kayu, guna menghindari kontak langsung antara wadah gabah dengan lantai semen. 
  • Dinding gudang dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat menghindari hama bersembunyi.
Demikian “Panduan Lengkap Menanam Padi dengan Hasil Maksimal dan Berkualitas“. Semoga bermanfaat…

Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Timun

Admin 8/02/2017 Add Comment

Perawatan tanaman yang tak kalah penting adalah pengendalian tanaman mentimun dari penyakit dan hama yang bersifat patogen (racun). Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman mentimun diantaranya adalah:
  1. Wereng hitam dan wereng cokelat yang dapat merusak bagian struktur daunnya, sehingga tak jarang daun mentimun yang terserang hama tersebut menjadi berwarna kekuningan, menjadi rusak, bahkan menjadi robek tak karuan.
  2. CMV (Cucumber Mosaik Virus); yakni jenis virus yang khusus menyerang tanaman mentimun. Bagian organ tanaman yang diserang lebih banyak pada organ daunnya, yakni daun akan mempunyai bercak-bercak cokelat kekuningan yang tidak teratur, bahkan pada tahap yang kritis daun akan mudah rontok dan CMV ini dapat menginfeksi tanaman lain melalui air hujan, penyiraman, dan faktor lainnya.
  3. Ulat grayak; tak heran apabila ulat garayak ini sangat bersifat merugikan bagi perkebunan mentimun, sebab tidak hanya bagian organ daun, akan tetapi bagian batang yang bertunas dapat menjadi sasaran empuk. Ciri dari tanaman yang terserang ulat grayak maka bagian daun tanaman akan mudah rusak, bopeng (berlubang-lubang tidak teratur).
  4. Busuk daun, busuk buah, tepung putih, dan lainnya, yakni dengan cara melakukan kultur teknis berupa rotasi tanaman dan pembuangan organ tanaman yang terserang hama dan penyakit

Referensi lain tentang hama dan penyakit (jika menggunakan pupuk selain organik)

Hama pada tanaman mentimun diantaranya

  • Oteng-oteng ; adalah penggerek daun yang memakan daun pada usia awal pertumbuhan.
  • Ulat ; hama ulat menyerang batang muda dan daun dengan cara memakannya.
  • Bekicot ; hama ini lebih suka menyerang pada awal pertumbuhan tanaman dengan memakan batang dan daun muda.
  • Aphids ; jenis kutu daun berwarna hijau menyerang dengan cara menghisap cairan daun.
  • Lalat buah ; menyerang buah dengan cara menyuntikkan telor kedalam daging buah dan menyebabkan buah membusuk.
Hama tersebut bisa dikendalikan dengan menyemprotkan insektisida.

Penyakit pada tanaman mentimun

  • Antraknosa
  • Busuk daun
  • Bercak daun
  • Busuk buah
  • Penyakit Mozaik (mozaik virus)
Penyakit tersebut disebabkan oleh cendawan yang dapat dikendalikan dengan penyemprotan fungisida.

Perawatan Yang Baik Terhadap Tanaman Mentimun

Admin 8/02/2017 Add Comment

Perawatan tanaman mentimun yang intensif sangat penting untuk menghasilkan kualitas buah yang baik nantinya. Agar tanaman mentimun berbuah lebat, sebaiknya fokuskan dalam pembudidayaannya menggunakan pupuk organik kompos/kandang yang tersedia banyak di sekitar tempat tinggal. Pada umur tanam 4 - 5 hari, sebaiknya tanaman mulai dikontrol pertumbuhan dan perkembangannya. Apabila pada umur tanam tersebut ada tumbuhan yang mati atau pertumbuhan terhambat, sebaiknya segera lakukan penyulaman biji susulan secepatnya. Pada umur tanaman mentimun menginjak 15 - 30 hari biasanya tanaman rentan mengalami perebutan nutrisi (unsur hara) dengan rumput-rumput liar pengganggu (gulma), oleh sebab itu segera koret atau buang dan cabut gulma tersebut secara rutin. Pada umur 2 minggu, biasanya pada tanaman muda sudah ada daunnya, maka segera beri pupuk tambahan yakni pupuk organik cair.

Pupuk organik cair (POC) dapat dibuat dari kotoran kambing/sapi yang telah matang dicampur dengan air bersih, yakni 1 kg kotoran sapi/kambing dengan penambahan 1 Liter air bersih, lalu kocok atau aduk hingga menjadi larutan POC. Kemudian campuran tersebut didiamkan selama 7 hari, lalu setelah itu beri pupuk cair encer tersebut dengan cara menyiramkan pada masing-masing lubang tanam mentimun. Kebutuhan pupuk organik cair yakni 1 Liter untuk 1 meter persegi lahan.

Agar pohon mentimun menghasilkan prospek buah yang banyak (lebat), maka sebaiknya pasang lenjeran (turus) yang terbuat dari bilah-bilah bambu setinggi 150 - 160 cm (sesuai kebutuhan). Pasang masing-masing lenjeran di samping lubang tanam mentimun. Untuk melilitkan sulur mentimun agar rapih, maka petani dianjurkan untuk membantu dalam melilitkan sulur mentimun pada lenjeran yang disediakan. Perapihan sulur secara rutin oleh petani ternyata juga akan mempengaruhi kualitas pembungaan sehingga akan berefek positif terhadap jumlah buah yang dihasilkan.

Cara Budidaya Mentimun Agar Berbuah Banyak

Admin 8/02/2017 Add Comment

Berbicara tentang membudidaya buah timun tentu dibenak para petani sudah terbiasa dengan hal-hal yang umum saja tentang cara membudidaya yang secara kapasitas mungkin kurang menghasilkan, atau hasil panen kurang memuaskan akibat buahnya yang sedikit, sehingga akibatnya tidak sebanding dengan jerih payah dalam perawatan tanaman dan belum lagi jumlah pupuk yang digunakan.

Untuk mencegah dari ketidakuntungan dalam pembudidayaan tanaman mentimun, ini tips dan trik bagaimana cara budidaya mentimun supaya berbuah banyak dan menguntungkan bagi petani. Berikut ini penjelasannya.

Penyiapan Benih Mentimun Berkualitas

Benih (bibit) mentimun dapat diperoleh langsung di toko atau kios khusus yang menjual benih tanaman. Saat membeli benih mentimun di kios bibit, sebaiknya Anda melihat kemasan produk bibit tersebut dan pastikan bahwa bibit telah terverifikasi dari dinas pertanian atau produsen yang membuat produk bibit tersebut. Bibit yang dibeli harus dipastikan bahwa terbebas dari bakteri atau penyakit patogen supaya ketika proses pendewasaan tanaman di lahan tidak mudah terserang bakteri atau kuman yang berbahaya (parasit).

Benih juga dapat diperoleh dari kebun mentimun sendiri, yakni dengan cara membiarkan buah mentimun yang sudah berumur menjadi tua di pohonnya. Buah yang hendak dijadikan bibit sebaiknya dibiarkan hingga kulit luarnya menjadi berwarna putih kekuningan.

Untuk memperoleh bibit dari buah yang sudah tua tersebut, caranya yaitu dengan membelah bibit menjadi dua bagian (potong secara membujur dari pangkal buah ke arah ujung buah), lalu biji-biji yang berderet pada daging buah lalu dikerok menggunakan jari-jari tangan lalu dimasukan pada ember yang telah berisi air bersih. Bibit lalu dibersihkan dari lendir-lendir yang ada pada sekitar kulit bijinya.

Untuk membersihkan lendir biji mentimun dapat menggunakan abu sekam padi. Ambilah bibit yang tenggelam di dalam air karena bibit tersebutlah yang dapat tergolong berkualitas, selebihnya bibit yang mengapung di atas air itu biasanya bibit yang kurang berkualitas atau peluang untuk berkecambahnya sangat rendah (kurang potensial).

Bibit yang telah dibersihkan lalu dijemur selama 2 - 3 hari, bibit yang telah kering kemudian dikemas dan dimasukkan ke dalam botol-botol kaca, lalu ditutup dengan busa gabus. Selama bibit dimasukan ke dalam wadah botol maka bibit mengalami masa dormansi (masa istirahat pada biji sebelum berkecambah). Bibit mentimun yang berkualitas jika penyimpanan dilakukan secara benar dapat bertahan hingga 9 - 11 bulan bahkan lebih.

Pengolahan Lahan Tanam Mentimun

Sebelum penanaman benih mentimun, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pembajakan lahan persawahan/perkebunan disertai dengan pembolak-balikan tanah hingga menjadi setinggi 25 - 30 cm, selanjutnya buat bedengan dengan lebar 1 meter dan tinggi 25 - 30 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan luas lahan yang ada. Sementara itu, jarak antar bedengan satu dengan bedengan lainnya adalah 30 - 40 cm (sesuaikan dengan kebutuhan).

Pada lahan bedengan yang sudah disediakan, buatlah lubang tanam bibit dengan diameter 10 cm, setiap bedengan dibuat dua baris lubang dengan jarak antara lubang baris dan larikan adalah 30 - 40 cm. Kemudian masing-masing lubang diberikan pupuk kandang, yakni dapat menggunakan pupuk kandang kotoran sapi, kotoran kambing atau kotoran ayam. Masing-masing lubang tanam sebaiknya diberikan 0,5 - 1 kg pupuk kandang kering, dan biarkan lahan tersebut hingga 5 - 7 hari sebelum bibit ditanam. Catatan, untuk kebutuhan pupuk kandang dalam budidaya tanaman mentimun dalam 1 hektar lahan adalah 20 - 35 ton.

Penanaman Benih Mentimun

Sehari sebelum penanaman benih mentimun, sebaiknya benih direndam ke dalam air hangat selama 3 - 5 jam kemudian diletakan di kain yang basah/lembab. Kemudian benih yang diletakkan pada kain lembab tersebut selama 24 jam maka biasanya akan tumbuh tunas-tunas (biji mengalami perkecambahan), dan dari sinilah benih mentimun siap untuk ditanam pada lahan terbuka (sawah, kebun, tegalan, dan media lainnya).

Benih mentimun yang telah berkecambah tersebut sebaiknya segera ditanam. Langkahnya adalah memasukan 1 biji ke dalam lubang tanam yang telah disediakan lalu tutup lubang dengan tanah di sekitarnya. Sebaiknya pembenaman bibit ke dalam lubang tanam jangan terlalu dalam karena akan memperlama bibit untuk tumbuh, yakni sebaiknya setinggi 2 - 3 cm saja. Umumnya sejak 4 hari tanam benih, maka pada saat itu juga benih sudah mulai tumbuh dan bertunas lebih tinggi. Apabila ada benih yang tidak tumbuh atau mati dan rusak, maka segeralah lakukan penyulaman biji susulan.

Perawatan Tanaman Mentimun

Perawatan tanaman mentimun yang intensif sangat penting untuk menghasilkan kualitas buah yang baik nantinya. Agar tanaman mentimun berbuah lebat, sebaiknya fokuskan dalam pembudidayaannya menggunakan pupuk organik kompos/kandang yang tersedia banyak di sekitar tempat tinggal. Pada umur tanam 4 - 5 hari, sebaiknya tanaman mulai dikontrol pertumbuhan dan perkembangannya. Apabila pada umur tanam tersebut ada tumbuhan yang mati atau pertumbuhan terhambat, sebaiknya segera lakukan penyulaman biji susulan secepatnya. Pada umur tanaman mentimun menginjak 15 - 30 hari biasanya tanaman rentan mengalami perebutan nutrisi (unsur hara) dengan rumput-rumput liar pengganggu (gulma), oleh sebab itu segera koret atau buang dan cabut gulma tersebut secara rutin. Pada umur 2 minggu, biasanya pada tanaman muda sudah ada daunnya, maka segera beri pupuk tambahan yakni pupuk organik cair.

Pupuk organik cair (POC) dapat dibuat dari kotoran kambing/sapi yang telah matang dicampur dengan air bersih, yakni 1 kg kotoran sapi/kambing dengan penambahan 1 Liter air bersih, lalu kocok atau aduk hingga menjadi larutan POC. Kemudian campuran tersebut didiamkan selama 7 hari, lalu setelah itu beri pupuk cair encer tersebut dengan cara menyiramkan pada masing-masing lubang tanam mentimun. Kebutuhan pupuk organik cair yakni 1 Liter untuk 1 meter persegi lahan.

Agar pohon mentimun menghasilkan prospek buah yang banyak (lebat), maka sebaiknya pasang lenjeran (turus) yang terbuat dari bilah-bilah bambu setinggi 150 - 160 cm (sesuai kebutuhan). Pasang masing-masing lenjeran di samping lubang tanam mentimun. Untuk melilitkan sulur mentimun agar rapih, maka petani dianjurkan untuk membantu dalam melilitkan sulur mentimun pada lenjeran yang disediakan. Perapihan sulur secara rutin oleh petani ternyata juga akan mempengaruhi kualitas pembungaan sehingga akan berefek positif terhadap jumlah buah yang dihasilkan.


Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Timun

Perawatan tanaman yang tak kalah penting adalah pengendalian tanaman mentimun dari penyakit dan hama yang bersifat patogen (racun). Beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman mentimun diantaranya adalah:

  1. Wereng hitam dan wereng cokelat yang dapat merusak bagian struktur daunnya, sehingga tak jarang daun mentimun yang terserang hama tersebut menjadi berwarna kekuningan, menjadi rusak, bahkan menjadi robek tak karuan.
  2. CMV (Cucumber Mosaik Virus); yakni jenis virus yang khusus menyerang tanaman mentimun. Bagian organ tanaman yang diserang lebih banyak pada organ daunnya, yakni daun akan mempunyai bercak-bercak cokelat kekuningan yang tidak teratur, bahkan pada tahap yang kritis daun akan mudah rontok dan CMV ini dapat menginfeksi tanaman lain melalui air hujan, penyiraman, dan faktor lainnya.
  3. Ulat grayak; tak heran apabila ulat garayak ini sangat bersifat merugikan bagi perkebunan mentimun, sebab tidak hanya bagian organ daun, akan tetapi bagian batang yang bertunas dapat menjadi sasaran empuk. Ciri dari tanaman yang terserang ulat grayak maka bagian daun tanaman akan mudah rusak, bopeng (berlubang-lubang tidak teratur).
  4. Busuk daun, busuk buah, tepung putih, dan lainnya, yakni dengan cara melakukan kultur teknis berupa rotasi tanaman dan pembuangan organ tanaman yang terserang hama dan penyakit

Referensi lain tentang hama dan penyakit (jika menggunakan pupuk selain organik)

Hama pada tanaman mentimun diantaranya

  • Oteng-oteng ; adalah penggerek daun yang memakan daun pada usia awal pertumbuhan.
  • Ulat ; hama ulat menyerang batang muda dan daun dengan cara memakannya.
  • Bekicot ; hama ini lebih suka menyerang pada awal pertumbuhan tanaman dengan memakan batang dan daun muda.
  • Aphids ; jenis kutu daun berwarna hijau menyerang dengan cara menghisap cairan daun.
  • Lalat buah ; menyerang buah dengan cara menyuntikkan telor kedalam daging buah dan menyebabkan buah membusuk.
Hama tersebut bisa dikendalikan dengan menyemprotkan insektisida.

Penyakit pada tanaman mentimun

  • Antraknosa
  • Busuk daun
  • Bercak daun
  • Busuk buah
  • Penyakit Mozaik (mozaik virus)
Penyakit tersebut disebabkan oleh cendawan yang dapat dikendalikan dengan penyemprotan fungisida.

Kegiatan Panen dan Pemasaran Buah Mentimun

Tanaman mentimun akan tumbuh baik pada usia 20 - 30 hari, dan mulai berbuah pada umur tanam di atas 40 hari. Panen awal mentimun pada umur tanam sekitar 50 - 65 hari. Pemanenan dilakukan secara bertahap selama 1 - 2 bulan. Buah siap panen adalah yang sudah berukuran berat kira-kira 250 gram. Panen mentimun dilakukan setiap hari atau 2 dan 3 hari sekali sesuai kebutuhan dan pangsa pasar pada saat itu, yakni dapat memetik 1 - 3 buah dalam 1 pohon mentimun.

Tanaman mentimun dapat dipanen hingga 25 sampai 30 kali terhitung sejak awal panen atau panen pertama. Kemudian buah timun yang sudah dipanen disortir dan kemas menggunakan karung goni untuk dipasarkan.

Dalam satu hektar lahan tanam, dapat menghasilkan setidaknya 30 - 40 ton. Pemanenan mentimun dilakukan dengan cara memetik buah secara manual menggunakan tangan. Kemudian buah-buah dikumpulkan dalam bakul atau karung. Pemanenannya sebaiknya dilakukan pada waktu sore hari, agar keesokan hari buah mentimun sudah dapat langsung dijual di pasaran.

Buah mentimun yang telah dipanen dapat dibersihkan atau dicuci terlebih dahulu lalu diangin keringkan. Buah mentimun sebelum dijual alangkah baiknya disimpan pada tempat sejuk, kering, aman dan tempat tertutup.

Mengenal Karakteristik dan Syarat Tumbuh Tanaman Mentimun

Admin 8/02/2017 Add Comment

Mentimun mempunyai karakteristik buah yang berbentuk lonjong memanjang, pada ujung tangkai buah biasanya mempunyai getah berwarna bening, getahnya agak lengket. Sistem perakaran buah mentimun adalah serabut, batang herba bukan batang berkayu, batang dan akr mentimun tidak memiliki kambium, daunnya berwarna hijau berbentuk poligon atau segi lima, bunga majemuk berwarna kuning seperti layaknya bunga pada buah gambas atau melon, tanaman timun juga mempunyai sulur yang berfungsi untuk merambatkan tubuhnya pada tanaman inang atau lenjeran-lenjeran yang sengaja dibuat oleh para petani.

Pertumbuhan yang sangat baik bagi tanaman mentimun adalah di daerah berdataran rendah, meskipun tak menutup kemungkinan pertumbuhan mentimun juga dapat berlangsung baik pada daerah berdataran tinggi, yakni mulai dari ketinggian lahan 100 - 1.200 meter di bawah permukaan air laut (mdpl). Kebanyakan para petani dan penggemar tanaman perkebunan (hortikultura), mereka lebih banyak menggunakan media tanam berupa jenis tanah liat berpasir, tanah andosol, tanah grumosol, atau tanah humus yang berasal dari sisa-sisa pembakaran, dan selebihnya untuk di atas bedengan lebih banyak dilapisi dengan pupuk kandang kering dari hewan unggas. Tingkat derajat keasaman tanah (pH tanah) paling ideal berada pada rentang 5,00 - 7,01.

Suhu optimum lingkungan yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman mentimun berkisar 20 - 32 derajat celcius, dengan kelembaban 89%. Walaupun begitu, untuk memperoleh tumbuh-kembang tanaman yang seragam, penting sekali para petani melakukan penyiraman tanaman secara rutin, terarah, dan memenuhi target yang jelas. Penyiraman sebaiknya dilakukan apabila terjadi musim kemarau yang cukup berkepanjangan, namun pada musim hujan, penyiraman dapat dihentikan total atau disesuaikan dengan ketersediaan air pada saluran irigasi dan sekitar bedengan lahan tanam yang ada.

Sebagai contoh, di daerah kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, pembudidayaan tanaman mentimun banyak dilakukan oleh warga-warga yang menggeluti dunia pertanian, yakni mereka membudidaya timun di lahan persawahan mereka. Di daerah tersebut budidaya mentimun sudah sering dan bahkan banyak dilakukan oleh masyarakat setempat, selain daripada kebiasaan masyarakat di daerah tersebut yang juga banyak menanam tomat/rampai, kacang panjang, semangka, padi, buncis, cabai rawit, cabai lado, sawi, kangkung, genjer, pepaya, dan yang lainnya. Di daerah Natar tersebut, lingkungan memang sangat cocok dan sangat tepat jika ditanami berbagai macam jenis tanaman buah maupun sayur dalam skala besar-besaran.

Cara sukses budidaya Buncis organik hasil melimpah

Admin 8/02/2017 Add Comment

Keberhasilan budidaya buncis organik terletak pada kesungguhan anda untuk membudidayakannya. Buncis merupakan sayuran yang memiliki kelompok leguminosa, sayuran ini hampir bisa dibudidayakan di semua daerah di Indonesia dengan syarat tumbuh yang memenuhi syarat. Tanaman ini menghendaki tumbuh pada ketinggian 1000-1500 meter dari permukaan laut dengan suhu 20-25oC. Jika anda berada di daerah rendah di bawah 1000 dari ketinggian laut biasanya tanaman ini masih bisa tumbuh dengan kerendahan hingga 400 meter dari permukaan laut.

Untuk berbudidaya sedikitnya anda harus mengenali beberapa faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan tanaman. Biasanya tanaman ini membutuhkan cahaya matahari yang cukup banyak dengan curah hujan yang sedang. Jika anda hendak ingin membudidayakanya, lebih baik di akhir musim hujan atau awal musim kemarau agar pertumbuhan pada tanaman ini bisa meningkat. Sayuran jenis ini sangat peka sekali dengan genangan air, dengan demikian sangat cocok sekali jika anda membudidayakan pada waktu kemarau. Ini sangat harus di perhatikan karena jika terlalu lama tergenang air maka perakaran buncis akan busuk, dan bahkan tanaman akan layu dan mati. Pada dasarnya air hujan itu tidak baik bagi tanaman ini karena mengandung asam dan ini buruk untuk pertumbuhan selanjutnya.

Peminat sayuran buncis sangat masih tergolong baik, jika anda berada di dataran tinggi maka ini adalah suat peluang bisnis untuk mengmbangkan usaha budidaya. Ada dua jenis yang sering kita kenal pada sayuran buncis yaitu tumbuhnya merambat dan tegak. Jika buncis yang berjenis merambat dapat tumbuh mencapai hingga 2 meter, sedangkan buncis yang tegak memiliki ketinggian tumbuh mencapai 60 cm. Dari kedua jenis ini memiliki kenggulan masing-masing, tergantung anda untuk memilihnya jenis apa yang cocok di lahan anda. Jika anda memilih jenis tanaman buncis yang merambat biasanya mudah rebah, untuk mengatasi hal itu anda harus menambahkan sedikit biaya untuk memasang lanjiran atau ajir. Sedangkan jenis tanaman buncis yang tegak tidak membutuhkan ajir karena terbilang pendek maka hal ini bisa menghemat pengeluaran anda untuk membeli ajir.

Langkah awal untuk budidaya buncis organik yaitu terletak pada pengolahan lahan.

Biasanya pengolahan lahan umumnya dilakukan dengan metode mekanisasi atau secara manual menggunakan cangkul. Namun kali ini sedikit berbeda dengan pengolahan lainnya. Dengan organik berarti kita tidak menambahkan bahan kimia sedikitpun. Jika anda ingin menggunakan mekanisasi yaitu menggunakan mesin teraktor atau sejenisnya, kemudian gemburkan hingga merata. Jika dirasa pH tanah anda melebihi masam atau basa anda bisa menambahkan kapur kaptana (Kapur pertanian) biasanya terdapat di toko pertanian terdekat.

Buat bedengan berukuran sedang yaitu lebar 1 meter tinggi 20-30 cm dan dan jarak tanam 30-40 cm. Langkah selanjutnya anda tinggal membuat lubang tanam, bentuk lah dua baris degan jarak baris 50-60 dan di dalam baris berukuran 30 cm. Jika anda memiliki lahan miring dan sedikit berbatu maka sesuaikan bedengan anda dengan kapasitas lahan anda. Masukan bahan organik ke dalam lubang tanam, anda bisa menggunakan pupuk kandang, pupuk kompos atau bahan pupuk organik lainnya, berikan sedikit pupuk dasar ke dalam lubang tanam biasanya satu genggam saja sudah cukup.

Jika anda memiliki lahan yang luas anggap saja satu hektar maka bahan pupuk organik yang di butuhkan 20-25 ton/h. Ada pertimbanagan lagi jika anda menyewa lahan bukan milik pribadi, maka penambahan pupuk harus di susutkan lagi, fokuskan pada tanaman atau pada setiap lubang tanam saja, jangan semua lahan di pupuk diaduk secara total karena membutuhkan biaya yang cukup banyak jika anda memberikan pupuk secara besar-besaran.

Penyiapan benih buncis

Benih merupakan salah satu faktor pendukung keberhasilan yang harus anda perhatikan. Pilih varietas yang baik dan cocok dengan daerah anda. Budidaya buncis biasanya diawali dari biji yang sehat dan tidak cacat. Untuk memilih benih yang baik anda cukup memilih dari bedengan terbaik. Jika anda melakukan pemilihan secara bedengan terbaik maka kemungkinan dari beberapa tanaman yang tumbuh tidak saling bersangin memperebutkan unsur hara tanaman yang ada didalam tanah. Begitu juga sebaliknya jika anda melakukan dengan pemilihan individu maka kemungkinan akan menimbulkan gagal panen. Bagaimana tidak, karena dalam perbandingan ini dalam proses penuaan ini menimbulkan persangingan nutrisi unsur hara dan akan di serap oleh tanaman buncis tersebut, tanaman yang tidak di benihkan akan mengalami gagal panen karena kalah dalam persaingan unsur hara.

Buah buncis yang sudah anda sortir dan dipilih kemudian pisahkan sebagai calon bibit. Dalam pemilihan benih, anda bisa memilih benih yang besar-besar dan berbentuk seragam dan bentuknya sempurna tidak cacat dan terlihat sehat. Jemur di bawah sinar matahari selama 1-2 hari. Setelah penjemuran lakukan pengupasan pada kulit biji buncis dan ambil bagian dalamnya untuk di jadikan benih.

Setelah anda mendapatkan calon benih kemudian simpan di toples atau botol hingga terisi penuh dan tutup dengan abu kayu, tujuanya adalah untuk memastikan kelembaban suhu terjaga. Jika penyimpanan biji buncis dilakukan dengan benar dapat bertahan hingga 6 bulan dan bahkan lebih.

Penanaman buncis

Biasanya untuk membudidayakan buncis secara organik, penanaman dilakukan dengan langsung tanam tanpa di semai terlebih dahulu. Anda cukup memasukan biji buncis kedalam lubang tanam yang sudah terisi dengan pupuk dasar yang sudah terurai sebelumnya. Biasanya dari satu lubang tanam di isi dua biji benih buncis, jika anda menanam dengan jumlah besar, biasanya dalam satu hektar membutuhkan 50 kg biji buncis. Dari pertumbuhannya, calon bibit buncis akan berkecambah 3-7 hari setelah tanam.

Perawatan

Yang pertama kali dalam pertawatan budidaya buncis yaitu penaikan tanah, pemasangan ajir (lanjiran) kemudian pemupukan susulan.

a. Penyiraman

Jika anda hendak melakukan penyiraman maka lihat terlebih dahulu kondisi tanah yang ada dilahan. Jika dirasa masih lembab maka anda tidak perlu lagi untuk menyiramnya. Tanaman buncis merupakan tanaman yang tergolong tahan terhadap kekeringan, jika dilahan anda mengalami kurang hujan anda tidak perlu panik jika anda lupa menyiramnya.

b. Pembumbunan

Pembumbunan mertujuan menutup akar yang muncul, hal ini dibutuhkan untuk budidaya buncis agar tetap tegak dan tertutupnya akar dari sinar matahari langsung. Cara pembumbunan sangat mudah di kerjakan anda hanya menaikan tanah untuk mengubur akar tanaman buncis. Waktu yang tepat untuk pembumbunan ialah 2 minggu setelah tanam.

c. Pemasangan Lanjiran

Lanjiran berfungsi untuk penegak dan agar tanaman tidak ke tanah, anda bisa memasangnya di bagian bawah kira-kira 5 cm dari pangkal batang. Pemasangan lanjiran jangan sampai telat, jika sampai telat maka perakaran tanaman buncis anda akan rusak karena pemasangan. Dilakukan pemasangan bisanya pada minggu ke-dua. Ukuran lanjiran biasanya 2 meter, kemudian gabungkan 4 lanjiran menjadi satu pada pangkal atasnya.

d. Pemupukan susulan

Setelah minggu ke tiga, anda perlu memberikan pupuk susulan yaitu kompos atau pupuk kandang jika ada pupuk organik lainya yang bisa anda tambahkan ke tanaman. Setidaknya membutuhkan pupuk organik 20 ton untuk luas lahan 1 hektar.

Hama

Kumbang Pemotong Daun

Hama ini biasanya menyerang pada daun dan mengakibatkan rusaknya jaringan pengangkut. Dampak yang terlihat pada tanaman yang terserang, biasanya daun bekas gigitan akan kering sehingga dapat mengakibatkan tanaman buncis anda gagal berbunga.

Pengendalian

Ada dua jenis untuk pengendaliannya, dengan manual dan menggunakan pestisida nabati atau biopestisida. Jika anda ingin membuat Biopestisida anda bisa mengambil ekstrak bush gadung dan kipait. Pengaplikasian menggunakan biopestisida biasanya tidak berjalan lama, jadi anda tidak bisa mengandalkan biopestisida sebagai langkah utama, anda harus memberikan perlakuan juga dengan memburunya secara manual oleh tangan. Biasanya dalam lahan berukuran 100 meter persegi ditemukan 50-100 ekor kumbang.

Beberapa hama lain juga muncul pada tanaman buncis yaitu lalat kacang, kutu daun, ulat grayak , penggerek biji dan ulat bunga. Untuk pengendaliannya anda harus menanam secara serempak dan membongkar tempat bersarangnya hama.

Panen budidaya buncis

Biasanya pada umur tanaman 40 hari setelah tanam akan tumbuh bunga dan umur 52 hari buncis sudah bisa anda panen. Pemanenan dilakukan 2 hari sekali dengan cara pemotongan, perhatikan pada pemotongan buah, jangan sampai pertumbuhan bunga terganggu apalagi jatuh, anda bisa melakukan 10 kali panen dalam satu musim.

Total pemanenan tergantung pada budidaya anda, jika anda menanam dalam satu hektar bisa mencapai 3-4 ton per hektar. Kemudian panen berikutnya anda akan mengalami titik puncak pemanenan, dihasilkan jumlah panen akan naik lebih banyak dari panen sebelumnya kemudian akan menurun lagi pada panen berikutnya. Jika di total dari budidaya buncis secara normal anda bisa panen kisaran 47 dan bahkan lebih dari itu.