Perawatan

Hama

Postingan Terbaru

5 Tanaman Ini Bisa Bantu Kita Tidur Nyenyak loh

Admin 8/29/2017 Add Comment
Lavender bantu kita tidur nyenyak

5 Tanaman Ini Bisa Bantu Kita Tidur Nyenyak

Memiliki tanaman di dalam rumah tidak hanya menambah nilai estetika rumah, tapi juga berguna dalam beragam cara. Tanaman membawa banyak energi positif, menambah ragam warna, menolong Anda rileks dan juga berfungsi sebagai pembersih udara alami.

Tanaman juga bisa menolong kita tidur lebih nyenyak di malam hari. Beberapa tanaman terbukti menggunakan sedikit oksiden saat ditaruh di kamar tidur, tulis Times of India. Tanaman apa sajakah itu?

1. Lavender

Siapa yang tidak suka aroma lavender? Tanaman ini menolong mengurangi kegelisahan dan stres dan membuat kita tidur nyenyak. Para peneliti telah membuktikan jika tanaman ini bisa menolong bayi tidur nyenyak dan mengurangi tingkat stres ibu baru.

2. Melati

Melati memiliki efek menenangkan untuk tubuh. Tanaman ini dikatakan mengurangi tingkat kegelisahan pada seseorang dan membawa banyak energi positif.

3. Lidah mertua

Menurut NASA, lidah mertua (Sansevieria trifasciata) adalah salah satu penyaring udara terbaik. Selain itu, tanaman ini berfungsi sebagai alat dekorasi rumah dan mengeluarkan oksigen di malam hari.

4. Spider plant

Spider plant (Chlorophytum comosum) dikatakan membersihkan udara dari bahan-bahan kimia penyebab kanker. Tanaman ini juga mengurangi bau tidak sedap dan menolong tidur kita lebih baik. Tanaman ini berbeda dengan lidah mertua.

5. Lidah buaya

Selain digunakan untuk krim kulit, lidah buaya bisa menolong Anda tidur nyenyak. Tanaman ini mengeluarkan oksigen di malam hari, mudah ditumbuhkan dan dirawat. Gel lidah buaya juga berguna untuk merawat luka goresan dan lebam. Tempatkan lidah buaya di kamar dan rasakan manfaatnya.

Industri Kopi Indonesia Perlu Pertumbuhan Modal

Admin 8/26/2017 Add Comment

Indonesia adalah produsen dan eksportir kopi terbesar ketiga di dunia, setelah Brasil dan Vietnam. Perusahaan-perusahaan yang berbasis di Indonesia menyediakan kopi di seluruh rentang kualitas, mulai dari varian kopi Robusta, kopi Arabica hingga kopi luwak yang terkenal. Hasil kopi nasional telah tumbuh selama beberapa dekade terakhir, walaupun tidak secara linier karena panen berfluktuasi secara kuat dari satu tahun ke tahun lainnya tergantung pada cuaca.

Dengan konsumsi kopi per kapita yang meningkat di Indonesia dan wilayah yang lebih luas, ada ruang yang jelas untuk pertumbuhan lebih lanjut, namun ada juga kebutuhan investasi yang jelas. Modal yang dibutuhkan untuk membawa industri kopi Indonesia ke tingkat berikutnya menghadirkan prospek investor yang menarik, sementara budaya kopi yang terus berkembang di negara ini juga membawa peluang bagi eksportir asing.

Industri Kopi Indonesia Perlu Pertumbuhan Modal

Iklim Kopi

Iklim tropis Indonesia menghasilkan kondisi ideal untuk menanam kopi. Penanaman kopi dimulai sejak pada zaman kolonial dan dimulai di wilayah barat Jawa, hingga akhirnya menyebar ke wilayah timur Jawa dan di seluruh negeri.

Saat ini, kebanyakan kopi Indonesia berasal dari Sumatera, tapi Sulawesi dan Kalimantan, Kepulauan Sunda Kecil di Bali, Sumbawa dan Flores serta wilayah paling timur di Papua semuanya berkontribusi terhadap produksi kopi bertahap nasional.

Kopi Robusta menghasilkan lebih dari tiga perempat hasil bumi, Sisanya adalah tipe Arabica yang lebih ringan. Banyak daerah penghasil kopi di negara ini menghasilkan biji dengan rasa dan khasiat yang berbeda, dan beberapa kopi Arabika dari Indonesia digemari oleh para pecinta kopi di seluruh dunia.

Industri yang dipimpin ekspor

Sejak perusahaan Hindia Timur Belanda meluncurkan pengiriman dari Batavia (Jakarta) ke Eropa pada awal abad ke-18, kopi merupakan komoditas ekspor yang pertama dan terutama. Dan pada saat itu Indonesia bersaing dengan eksportir dari Afrika tropis dan Amerika Latin untuk pangsa pasar global, yang membuat bisnis ini rentan terhadap harga dunia dan fluktuasi mata uang.

Sebagian besar kopi Indonesia dikirim ke luar negeri, terutama pada tahun panen yang kuat ketika produksi jauh melebihi permintaan nasional.

Ekspor kopi Indonesia naik dari 336.840 ton (atau 5.614.000 kantong 60-KG) pada tahun 2000/2001 menjadi 656.400 ton (10.940.000 kantong) pada tahun 2012/2013, menurut data yang dikumpulkan oleh International Coffee Organization.

Total produksi pada periode yang sama meningkat dari 419.220 ton menjadi 763.800 ton. Saat ini, tujuan utama kopi Indonesia adalah Amerika Serikat, Jepang dan Eropa Barat (khususnya Jerman), namun Indonesia berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkan meningkatnya permintaan di kawasan ASEAN dan China.


Meningkatnya permintaan domestik

Pasar rumah akan memainkan peran yang semakin penting. Dibandingkan dengan warga Eropa dan Amerika, orang Indonesia bukanlah pecinta kopi - belum.

Konsumsi per kapita Indonesia sekitar 1,2 kg pada tahun 2012 berdampak pada lebih dari 4 kg di AS, sekitar 7 kg di penghasil kopi nomor satu di dunia Brasil dan lebih dari 10 kg di berbagai negara Eropa.

Tapi dengan konsumsi per kapita Indonesia yang telah berlipat ganda hanya dalam beberapa tahun, permintaan domestik terlihat pada tren pertumbuhan yang cepat. Ini menempatkan negara berpenduduk keempat terbesar di dunia ini untuk menjadi pasar kopi terkemuka.

Permintaan lokal didorong oleh perubahan gaya hidup yang menyertai perkembangan urbanisasi dan ekonomi. Konsumsi kafein cenderung meningkat bila sebagian besar para pekerja bekerja di lingkungan kantor.

Kopi instan sangat populer di Indonesia, di mana merek 3-in-1 baru sering masuk pasar. Kopi instan juga dijual per cangkir di ribuan kafe dan pojok low-end, sementara konsumen dengan pendapatan lebih tinggi menyukai restoran kedai kopi. Akibatnya, waralaba asing dan lokal tersebar di seluruh negeri.

Starbucks sendiri telah mengumumkan rencana untuk membuka sekitar 100 gerai baru di negara Indonesia dalam tiga tahun. Dengan kesadaran akan gizi sehat saat ini, banyak potensi yang terlihat di pasaran untuk produk kopi yang menawarkan manfaat kesehatan tambahan, seperti kopi yang disempurnakan dengan ginseng atau kopi rendah asam yang lebih ringan di perut.

Orang Indonesia juga harus menjadi lebih berhati-hati terhadap asupan kdar gula yang tinggi. hehe.

Petani harus lebih produktif

Dengan banyaknya perkebunan kopi besar yang digantikan oleh kelapa sawit dan agribisnis lainnya, Petani kecil saat ini menyumbang lebih dari 90% pada produksi kopi nasional Indonesia. Perencanaan mereka seringkali berukuran kurang dari satu hektar, yang menimbulkan tantangan untuk penanaman yang efisien dan menambah berbagai isu lain yang mengurangi daya saing petani Indonesia.

Menurut laporan Mei 2013 dari Departemen Pertanian Amerika Serikat, isu-isu yang terus berlanjut yang membatasi produksi di tingkat petani mencakup pengetahuan tentang penggunaan bahan-bahan tanam berkualitas rendah dan tidak bersertifikat , kelimpahan yang lebih tua, Pohon kurang produktif . Faktor-faktor ini, (menurut laporan USDA) membuat produksi kopi Indonesia sangat rentan terhadap perubahan  cuaca buruk.

Penggabungan perkebunan dapat menurunkan biaya produksi dengan memungkinkan pertanian dan investasi skala besar dalam teknik dan peralatan panen modern. Ini bisa membantu mengangkat hasil per hektar, yang sangat rendah di Indonesia dibandingkan dengan negara penghasil kopi lainnya.

Bagaimanapun, produsen akan disarankan untuk mempertahankan metode produksi warisan yang meningkatkan pemasaran.

Asosiasi Kopi Spesial Indonesia diketahui dengan jelas ketika menyatakan bahwa 'teknik pemrosesan tradisional menambahkan lapisan kompleksitas yang tidak ditemukan di kopi spesial lainnya.'

Produksi organik bersertifikat juga dapat membantu petani mencapai batas yang lebih tinggi, terutama pada ekspor premium Segmen. Karena ingin meningkatkan kualitas dan meningkatkan produksi biji kopi Arabika bernilai tinggi, pemerintah telah meluncurkan langkah-langkah yang ditujukan untuk mendukung petani lokal, termasuk distribusi benih.

Saat ini, perusahaan pengolahan dalam negeri membutuhkan pasokan kualitas yang konsisten yang dapat diandalkan, oleh karena itu upaya untuk mendukung petani juga akan memberi manfaat produksi.

Tapi sama seperti petani. Bisnis pengolahan memerlukan investasi modal untuk meningkatkan produksi mereka, meningkatkan pendapatan ekspor mereka dan mencegah persaingan impor kembali seperti kopi premium.

Prospek Investasi

Untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan saat ini, petani kopi Indonesia perlu meremajakan perkebunan mereka yang sudah tua dengan bibit yang baru, sementara perusahaan pengolahan harus meningkatkan fasilitas dan eksportir mereka harus meningkatkan pemasaran dan pengemasannya.

Investasi modal yang besar yang diperlukan tindakan ini membuka peluang bagi produsen kopi global dan perusahaan pendukung untuk memasuki pasar.

Dalam banyak kasus, usaha patungan dengan perusahaan lokal akan menjadi jalur yang paling tidak tahan lama. Selain itu, suntikan modal dari perusahaan ekuitas swasta bisa menjadi permainan bagi banyak produsen kopi Indonesia karena mereka berusaha untuk menegaskan kehadiran global mereka dan memperkuat pijakan mereka di pasar dalam negeri.

Panduan Lengkap Menanam Padi dengan Hasil Maksimal

Admin 8/14/2017 Add Comment



Padi merupakan salah satu jenis tanaman pangan paling penting didunia. Padi dalam bahasa latin disebut Oryza sativa L. adalah salah satu tanaman budidaya yang sangat vital di Indonesia. 

Meskipun produksi padi dunia berada pada urutan ketiga setelah jagung dan gandum, namun padi merupakan makanan pokok sumber karbohidrat utama bagi sebagian besar masyarakat dunia. 

Di Indonesia sendiri padi menempati urutan pertama sebagai bahan makanan pokok sebagian besar masyarakat. Namun sayangnya sampai saat ini produksi padi nasional belum mampu mencukupi kebutuhan masyarakat kita, dengan kata lain Indonesia belum mampu berswasembada padi. 

Sebagai negara agraris dengan lahan sawah yang luas, semestinya produksi padi di Indonesia melimpah. Minimal untuk kebutuhan didalam negeri. Namun kenyataannya sangat ironis, kita sampai sekarang masih mengimpor beras dan lebih parahnya lagi Indonesia adalah pengimpor beras terbesar di dunia.


Panduan Lengkap Menanam Padi dengan Hasil Maksimal

Mengetahui dan memahami pemilihan benih, penyiapan persemaian, pengolahan tanah, cara semai, cara tanam padi sawah akan mendapatkan tanaman yang sehat, produktivitas yang tinggi dengan masukan biaya yang rendah.

Tanaman yang sehat merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi agar produktivitas tinggi. Untuk itu maka sejak awal, tanaman padi harus di perlakukan sebaik mungkin agar air, hara dalam tanah yang tersedia dapat di manfaatkan semaksimal mungkin.

Cara Memilih Benih Padi Yang Baik

Benih bermutu merupakan salah satu komponen teknologi yang penting untuk meningkatkan produksi dan pendapatan usahatani padi. Saat ini dapat diperoleh berbagai varietas unggul yang memiliki karakteristik sesuai dengan kondisi wilayah dan keinginan pasar. Varietas unggul mempunyai keunggulan sepeti potensi hasil tinggi, tahan terhadap hama dan penyakit, toleran terhadap cekaman lingkungan. Dengan menggunakan benih bermutu/varietas unggul akan diperoleh bibit sehat, tegar (vigor tinggi) dengan perakaran banyak, bibit lebih cepat tumbuh dan bibit tumbuh seragam. Cara memilih benih yang baik dimana benih direndam dalam larutan ZA 20 gr/liter air, kemudian benih yang mengambang/mengapung dibuang. Dan benih yang tenggelam adalah benih yang baik untuk dibudidayakan.

Persiapan Persemaian dan Cara Menyemai Benih Padi

  1. Buat bedengan dengan lebar 1,0 -1,2 m dan panjang disesuaikan dengan keperluan.
  2. Luas persemaian untuk 1 hektar lahan adalah 400m2 (4 % dari luas tanam), dan drainase harus baik.
  3. Tambahkan 2 kg bahan organik seperti kompos, pupuk kandang, serbuk kayu dan sekam yang sudah melapuk/abu).
  4. Persemaian dilakukan 25 hari sebelum masa tanam, persemaian dilakukan pada lahan yang sama atau berdekatan dengan petakan sawah yang akan ditanami, hal ini dilakukan agar bibit yang sudah siap dipindah, waktu dicabut dan akan ditanam mudah diangkut dan tetap segar. Bila lokasi jauh maka bibit yang diangkut dapat stress bahkan jika terlalu lama menunggu akan mati.
  5. Benih yang dibutuhkan untuk ditanam pada lahan seluas 1 ha sebanyak 20 Kg.
  6. Benih yang hendak disemai sebelumnya harus direndam terlebih dahulu secara sempurna sekitar 2 x 24 jam, dalam ember atau wadah lainnya. Hal ini dilakukan agar benih dapat mengisap air yang dibutuhkan untuk perkecambahannya.
  7. Bedengan persemaian dibuat seluas 100 m2/20 Kg. lahan untuk persemaian ini sebelumnya harus diolah terlebih dahulu, pengolahan lahan untuk persemaian ini dilakukan dengan cara pencangkulan hingga tanah menjadi lumpur dan tidak lagi terdapat bongkahan tanah.
  8. Lahan yang sudah halus lumpurnya ini kemudian dipetak-petak dan antara petak-petak tersebut dibuat parit untuk mempernudah pengaturan air.
  9.  Benih yang sudah direndam selama 2 x 24 jam dan sudah berkecambah ditebar dipersemaian secara hati-hati dan merata, hal ini didimaksudkan agar benih yang tumbuh tidak saling bertumpukan. 
  10. Benih tidak harus terbenam kedalam tanah karena dapat menyebabkan kecambah terinfeksi pathogen (penyebab penyakit tanaman) yang dapat menyebabkan busuknya kecambah.
  11. Pemupukan lahan persemaian dilakukan kira-kira pada umur satu minggu benih setelah ditanam (tabur). Kebutuhan pupuk yang digunakan yaitu 2,5Kg Urea, 2,5Kg SP36 dan 1Kg KCL.

Cara Pengolahan Tanah Untuk Persiapan Lahan Budidaya Padi di Sawah

Pengolahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi datar dan melumpur. Dengan begitu gulma akan mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi lebih baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air sehingga dapat menghemat air. Pada pengolahan tanah sawah ini, dilakukan juga perbaikan dan pengaturan pematang sawah serta selokan. Pematang (galengan) sawah diupayakan agar tetap baik untuk mempermudah pengaturan irigasi sehingga tidak boros air dan mempermudah perawatan tanaman. Tahapan pengolahan tanah sawah pada prinsipnya mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Pembersihan

Pematang sawah dibersihkan dari rerumputan, diperbaiki, dan dibuat agak tinggi. Fungsi utama pematang disaat awal untuk menahan air selama pengolahan tanah agar tidak mengalir keluar petakan. Fungsi selanjutnya berkaitan erat dengan pengaturan kebutuhan air selama ada tanaman padi.Saluran atau parit diperbaiki dan dibersihkan dari rerumputan. Kegiatan tersebut bertujuan agar dapat memperlancar arus air serta menekan jumlah biji gulma yang terbawa masuk ke dalam petakan. Sisa jerami dan sisa tanaman pada bidang olah dibersihkan sebelum tanah diolah. Jerami tersebut dapat dibakar atau diangkut ke tempat lain untuk pakan ternak, kompos, atau bahan bakar. Pembersihan sisa–sisa tanaman dapat dikerjakan dengan tangan dan cangkul

b. Pencangkulan

Setelah dilakukan perbaikan pematang dan saluran, tahap berikutnya adalah pencangkulan. Sudut–sudut petakan dicangkul untuk memperlancar pekerjaan bajak atau traktor. Pekerjaan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan saat pengolahan tanah.

c. Pembajakan

Pembajakan dan penggaruan merupakan kegiatan yang berkaitan. Kedua kegiatan tersebut bertujuan agar tanah sawah melumpur dan siap ditanami padi. Pengolahan tanah dilakukan dengan dengan menggunakan mesin traktor. Sebelum dibajak, tanah sawah digenangi air agar gembur. Lama penggenangan sawah dipengaruhi oleh kondisi tanah dan persiapan tanam.

Pembajakan biasanya dilakukan dua kali. Dengan pembajakan ini diharapkan gumpalan–gumpalan tanah terpecah menjadi kecil–kecil. Gumpalan tanah tersebut kemudian dihancurkan dengan garu sehingga menjadi lumpur halus yang rata. Keuntungan tanah yang telah diolah tersebut yaitu air irigasi dapat merata. Pada petakan sawah yang lebar, perlu dibuatkan bedengan–bedengan. Antara bedengan satu dengan bedeng lainnya berupa saluran kecil. Ujung saluran bertemu dengan parit kecil di tepi pematang yang berguna untuk memperlancar air irigasi.

Penanaman Bibit Padi

Setelah persiapan lahan beres maka bibit pun siap ditanam. Bibit dianjurkan untuk ditanam semuda mungkin, biasanya dipindah saat umur 20 hari. 

Ciri bibit yang siap dipindah ialah berdaun 5-6 helai, tinggi 22-25 cm, batang bawah besar dan keras, bebas dari hama dan penyakit sehingga pertumbuhannya seragam. Bibit ditanam dengan cara dipindah dari bedengan persemaian ke petakan sawah, dengan cara bibit dicabut dari bedengan persemaian dengan menjaga agar bagian akarnya terbawa semua dan tidak rusak. Setelah itu bibit dikumpulkan dalam ikatan-ikatan lalu ditaruh disawah dengan sebagian akar terbenam ke air.

Bibit ditanam cukup satu bibit per lubang tanam, dengan posisi tegak dan apabila petani masih belum terbiasa dengan menanam satu bibit, pada tahap awal dapat menanam 2-3 bibit per lubang tanam, dengan kedalaman tanam cukup 2 cm, karena jika kurang dari 2 cm bibit akan gampang hanyut. Pengaturan jarak tanam dilakukan dengan caplak, Jarak tanam padi model tegel biasanya 20 cm x 20 cm atau 25 cm x 25 cm. 

Model sistem tanam jajar legowo juga sudah banyak diterapkan yaitu legowo 2 : 1 (40 x 20 x 10 cm) adalah cara tanam berselang seling 2 baris dan 1 bari kosong. Jarak antar baris tanaman yang dikosongkan di sebut satu unit.

Pemupukan Padi

Tanah yang dibudidayakan secara terus menerus cenderung kekurangan unsur hara bagi tanaman, oleh karena itu diperlukan penambahan unsur hara yang berasal dari pupuk organik maupun pupuk anorganik. 

Agar efektif dan efisien penggunaan pupuk disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah. Kebutuhan N tanaman dapat diketahui dengan cara mengukur tingkat kehijauan warna daun padi dengan menggunakan Bagan Warna Daun (BWD). Cara menentukan waktu aplikasi pupuk N dengan menggunakan BWD dapat dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut :

  1. Cara pertama adalah waktu tetap, yaitu waktu pemupukan di tetapkan lebih dahulu berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman, antara lain fase pada saat anakan akif dan pembentukan malai dan saat primordia.
  2. Cara kedua adalah waku pemberian pupuk berdasarkan nilai pembacaan BWD yang sebenarnya yaitu penggunaan BWD dimulai ketika tanaman 14 HST, kemudian secara periodik diulangi 7-10 hari sekali sampai diketahui nilai kritis saat pupuk N harus diaplikasikan.

Perawatan dan Pemeliharaan Padi

Perawatan dan pemeliharaan tanaman sangat penting dalam pelaksanaan budidaya padi sawah. Hal-hal yang sering dilakukan oleh para petani adalah penyiangan (pengendalian gulma). Gulma merupakan tumbuhan pengganggu yang hidup bersama tanaman yang dibudidayakan dan pada umumnya sangat merugikan tanaman padi. 

Disamping dapat menjadi tanaman inang beberapa hama dan penyebab penyakit, gulma merupakan pesaing untuk unsur hara air, tempat dan sinar matahari. Apalagi gulma memiliki sistem perakaran yang sama dengan padi sehingga unsur makanan yang diperlukan oleh gulma dan padi berasal dari lapisan tanah yang sama. 

Penyiangan gulma dilakukan 2 tahap, dimana tahap pertama penyiangan dilakukan pada saat umur tanaman kurang lebih 15 hari dan tahap kedua pada saat umur tanaman berumur 30-35 hari. Penyiangan yang dilakukan dengan cara mencabut gulma dan dimatikan dengan atau tanpa menggunakan alat, biasanya penyiangan ini dilakukan bersamaan dengan dengan kegiatan penyulaman.

Tanda-tanda Padi Siap Panen dan Cara Panen Padi

Tujuan pemanenan padi adalah untuk mendapatkan gabah dari lapangan pada tingkat kematangan optimal, mencegah kerusakan dan kehilangan hasil seminimal mungkin. Pemanenan padi tidak akan menguntungkan dan memuaskan jika prosesnya dilakukan dengan cara yang kurang benar dan pada umur panen yang tidak tepat. 

Cara panen yang tidak baik akan menurunkan kehilangan hasil secara kuantitatif, sedang saat panen yang tepat akan menentukan kualitas gabah dan beras. Panen harus dilakukan bila bulir padi sudah cukup dianggap masak. Panen yang kurang tepat dapat menurunkan kualitas dari gabah maupun beras.

1. Ciri-ciri Padi Siap Panen :

  • Daun bendera telah mengering dan 95% gabah sudah menguning
  • Umur optimal malai 30 – 35 hari terhitung sejak hari sesudah berbunga (HSB). Tergantung varietas yang dibudidayakan
  • Kadar air gabah berkisar antara 21 – 26%
  • Kerontokan gabah sekitar 16 – 30 % (Cara mengukurnya dengan meremas malai dengan tangan)

2. Peralatan Panen Padi  

  • Ani-ani
  • Sabit biasa 
  • Sabit bergerigi
  • Mesin pemanen padi seperti Reaper
  • Karung goni/ sak 
  • Tali

3. Cara Panen Padi 

Dalam melakukan pemanenan padi dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung dari alat yang digunakan, varietas padi dan cara merontokkan gabah yang akan dilakukan. 

Berikut ini beberapa cara dalam memanen padi :

  • Ani-ani umumnya digunakan petani untuk memanen padi lokal yang tahan rontok dan tanaman padi berpostur tinggi dengan cara memotong pada tangkainya.
  • Cara panen padi varietas unggul baru dengan sabit dapat dilakukan dengan cara potong atas, potong tengah atau potong bawah tergantung cara perontokannya. 
  • Cara panen dengan potong bawah, umumnya dilakukan bila perontokannya dengan cara dibanting/digebot atau menggunakan pedal thresher.
  • Panen padi dengan cara potong atas atau potong tengah bila dilakukan perontokannya menggunakan mesin perontok.

Paska Panen Padi

Padi setelah dilakukan pemanenen segera dilakukan pengumpulan ke suatu tempat yang dekat dengan alat perontokan. Ditempat pengumpulan diberi alas dengan menggunakan terpal dengan tujuan untuk menekan kehilangan hasil. 

Perontokan padi merupakan tahapan pasca panen padi setelah pemotongan atau memanen. Tujuan tahapan ini adalah melepaskan bulir-bulir gabah dari malainya. 

Pada saat dilakukan perontokan gabah ada beberapa hal yang perlu dilakukan yaitu sebagai berikut : 

  • Pelaksanaan perontokan harus dilakukan sesegera mungkin setelah panen.
  • Untuk menghindari banyaknya gabah yang tercecer sebaiknya digunakan alas, untuk alas dapat dipakai plastic, terpal, anyaman bambu atau tikar.

Setelah padi dipanen gabah harus segera dirontokkan malainya. Tempat perontokan dapat dilakukan di lahan atau di halaman rumah. Perontokan ini dapat dilakukan dengan tenaga manusia atau dengan alat mesin. 

Perontokan padi merupakan salah satu tahapan pasca panen yang memberikan kontribusi cukup berarti bagi kehilangan hasil dan mutu padi secara keseluruhan, untuk itu diperlukan suatu usaha mencari alternative perontokan yang tepat sehingga hasil perontokan padi menghasilkan gabah bermutu dan kehilangan hasil yang kecil. 

1. Cara Perontokan Gabah 

Perontokan padi dapat dilakukan secara manual maupun dengan mesin. Cara perontokan padi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
  • diiles/diinjak.
  • pukul (gedig).
  • banting (gebot).
  •  pedal tresher/ mesin perontok/power tresher.

2. Pembersihan Gabah 

Pembersihan adalah proses pemisahan padi atau gabah dari benda asing atau kotoran lainnya yang akan merusak benih/gabah saat disimpan. 

Maksud dan tujuan dari pembersihan gabah/padi adalah sebagai berikut :
  • Mempercepat waktu pengeringan.
  • Memperkecil biaya pengeringan.
  • Menghindari memburuknya atau kerusakan gabah selama penyimpanan.
  • Menghindari bahan dari kerusakan conveying dan penggilingan.
  • Menghindari bahan dari penurunan grade.
  • Memperkecil kebutuhan ruang dan tempat penyimpanan.

3. Pengeringan Gabah

Kegiatan pengeringan merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam usaha mempertahankan mutu gabah. Kadar air gabah yang baru dipanen berkisar antara 20 – 25 %, sehingga perlu diturunkan kadar airnya dengan cara pengeringan sampai gabah mencapai kadar air maksimum 14 %. 

Tujuan pengeringan adalah agar gabah tidak mudah rusak sewaktu disimpan, rendeman giling dan mutu tetap baik. Untuk mencapai tujuan tersebut sebaiknya pengeringan dilakukan segera setelah pemanenan dan perontokan untuk mencegah butir kuning. 

Pengeringan gabah umumnya dilakukan dengan memanfaatkan panas sinar matahari, tetapi jika panen terjadi musim hujan disarankan menggunakan alat pengering buatan seperti mesin pengering (drayer) atau silo pengering. 

Sebelum melakukan penjemuran dengan sinar matahari perlu diperhatikan bahwa tempat penjemuran bebas dari genangan air, terlindung dari gangguan unggas dan binatang lainnya. 

Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut : 
  • Penjemuran dilakukan ditempat yang leluasa menerima sinar matahari, bebas dari genangan air, terlindung dari gangguan unggas dan binatang lainnya.
  • Membuat lantai jemur dengan permukaan dari semen dan dibuat gelombang.
  • Jika terjadi cuaca cerah penjemuran gabah sebaiknya dengan ketebalan 5 – 7 cm dan dibolak balik 1 – 2 jam sekali dengan menggunakan alat yang terbuat dari kayu atau bambu. Bila menggunakan alas jemur, jangan menggunakan terpal berbahan plastik karena dapat mempengaruhi peningkatan kadar air. 
  • Waktu penjemuran dianjurkan mulai pukul 08.00 pagi sampai jam 16.00.
  • Jika pengeringan gabah dalam jumlah besar maka pada malam hari tetap dibiarkan diatas jemuran dengan cara digundukkan dan ditutupi dengan plastic, terpal, untuk menghindari hujan dan embun. Jika gabah-gabah yang dikeringkan dalam jumlah kecil, sebaiknya gabah diusahakan dalam ruangan dengan memakai alas tikar atau plastic. 
Setelah dijemur selesai (pukul 16.00) gabah dapat dimasukkan ke karung dan disimpan dalam ruangan jika volumenya tidak banyak. Namun jika volumenya besar gabah dapat dibiarkan di luar, tetapi harus ditumpuk dan ditutupi dengan plastic agar tidak terkena embun dan hujan. 

Dengan cara penjemuran seperti ini selama 2 – 3 hari pada cuaca baik akan diperoleh gabah dengan kadar air kurang lebih 14 %. Penjemuran yang terlalu lama dapat berakibat gabah banyak yang pecah saat penggilingan. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengeringan, antara lain sebagai berikut :
  • Pengeringan dilakukan sesegera mungkin setelah perontokan.
  • Tempat pengeringan harus memperoleh penyinaran matahari serta bebas dari gangguan ayam atau unggas lainnya.
  • Jika kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk penjemuran, gabah dapat dipanaskan pada ruangan di dalam rumah. Untuk menggantikan panas dapat digunakan lampu petromaks atau sumber panas yang lain. Tebal hamparannya antara 2 – 3 cm dan pembalikan juga harus tetap dilakukan 

4. Penyimpanan Gabah Kering 

Tujuan penyimpanan adalah untuk memperpanjang masa penyediaan bahan pangan. 
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan adalah sebagai berikut : 
  • Gabah yang disimpan dengan kadar air maksimum 14 % bersih dari kotoran, gabah hampa maksimal 3 %.
  • Menggunakan wadah karung yang bersih dan bebas hama.
  • Gudang atau lumbung penyimpanan diusahakan agar dibangun memanjang dari arah timur barat. Untuk menghindari luasnya dinding yang terkena sinar matahari terlalu lama, sehingga gudang cukup sejuk. 
  • Gudang atau lumbung harus dibersihkan dari hama gudang dan disemprot dengan insektisida yang telah dianjurkan, termasuk dari serangan tikus.
  • Sirkulasi udara cukup baik guna menjaga kelembaban dan suhu yang seragam. 
  • Jika lantai gudang dibuat dari semen, maka harus menggunakan alas kayu, guna menghindari kontak langsung antara wadah gabah dengan lantai semen. 
  • Dinding gudang dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat menghindari hama bersembunyi.
Demikian “Panduan Lengkap Menanam Padi dengan Hasil Maksimal dan Berkualitas“. Semoga bermanfaat…